Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama, tempat, maupun peristiwa saya mohon maaf sepenuh hati. Terima kasih dan selamat membaca!!
Hey, aku Avidah Amalia, teman-teman memanggilku Vida. Langsung saja ya!!
Mentari pagi tersenyum sinis, melihat aku bangun. Seminggu libur, sulit rasanyabagiku untuk menghilangkan kebiasaanku bangun siang. Hari ini saja aku bangun jam 06.00 WIB. Padahal hari ini sudah mulai masuk sekolah lagi, istilahnya “back to school” gitu.
“Ya ampun, aku telat. Semalem nonton Afgansyah Reza di SCTV se.” Kataku.
“Kamu jangan nyalahin tv-nya dong!!” Sambung Ibu.
“Iya Bu, maaf. Vida berangkat dulu ya!!”
Setelah berpamitan dengan Ibu, aku pergi ke sekolah diantar oleh bapak. Aku sangat resah memikirkan betapa malunya nanti jika sampai di sekolah. Semua siswa sudah baris, sedangkan aku baru saja tiba. Tak terbayangkan jika mas Andy melihatku, ahh biasanya juga telat. Hehehh
Sesampainya di sekolah, aku sangat lega karena bell belum berbunyi dan yang lebih membuat aku senang mas Andy belum datang. Ternyata hari ini tak ada KBM alias free lesson. Bapak-Ibu Guru ada rapat katanya.
Beberapa saat kemudian aku tiba di kelas dan menemukan teman-temanku sedang mengerjakan tugas Kimia, seperti biasa setiap akan UTS dan US pasti ada banyak tugas. Kami pun sepakat untuk mengumpulkan tugas tersebut setelah UTS selesai. Dua jam kemudian aku, Allin, Ifah dan Emalia melihat sudah banyak yang pulang, sehingga kami pun berencana untuk pulang juga. Namun sebelum itu, kami menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sudah dua minggu kami pinjam. Hehehehh
Keluar perpustakaan, kami singgah di koperasi sekolah untuk sekedar membeli makanan dan minuman. Kedua benda itu pun telah kami dapatkan dan let’s go to home!! Di perjalanan menuju pintu gerbang sekolah, kami beralih rencana. Rencana kami sekarang, main ke rumah Allin. Masih pukul 09.30 WIB, masih terlalu pagi dan saat ini kami gunakan untuk bersenang-senang sesaat sebelum menghadapi UTS.
Ketika kami berempat hendak menyebrang jalan, kami bertemu dengan teman kami, Rani namanya. Akhirnya Rani memutuskan untuk ikut ke rumah Allin bersama kami. Kami pergi ke sana menggunakan bus. Di dalam bus, Rani memberi kami berempat gantungan kunci dari Bali. Aku dan Ifa memilih bentuk kaki, Allin dan Emalia memilih bentuk papan selancar.
Ketinggalan nih, satu minggu yang lalu siswa kelas 11 mengikuti study-tour ke Bali. Seharusnya aku, Allin, Ifa dan Emalia ikut. Namun karena ada sesuatu hal, ya contohnya saja aku. Aku mabok kalau naik bus, banyak yang bilang aku orang kampung jadi naik kendaraan jarak jauh saja mabok. Mereka boleh berkata apapun tentang itu, memang kenyataannya gitu.
Sampai di rumah Allin, kami bercerita ria. Allin memberikan beberapa cemilan. Beberapa saat Linda datang, rencananya Linda akan mengajakku untuk menemaninya kerjakan tugas. Kami asik bercerita sambil melihat acara gosip. Kebetulan gosip pagi ini tentang kepopuleran Justin Bieber. Aku menyimak acara tersebut dengan seksama, karena aku adalah fan’s JB.
“Ahh, bosen lihat gosip. Ganti video aja ya!!” pinta Linda
“Husstt, jangan gitu ada yang lagi asik sampai ngga kedep.” Kata Allin
“Maksudnya??” tanya Rani
“Ya itulah Vida kan suka sama Justin Bieber.” Jawab Ifa
“Benar tuh, Vi??” tanya Emalia
“Husstt, berisik amat se, lagi serius nihh.” Kataku
“Kita main twitter aja yuk!!” ajak Ifa
Akhirnya Ifa dan Emalia OL membuka fb dan twitt-nya. Linda asik dengan hape-nya maklum lagi sms-an dengan cowo-nya hahah. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB, aku pun memutuskan pulang terlebih dahulu untuk ganti baju. Di rumah hanya 1 jam, ganti baju, sholat dan makan kemudian pergi lagi ke rumah Allin.
Rani juga pulang duluan, kemudian aku dan Linda pergi ke sekolah untuk mengerjakan tugas kliping olahraga. Tugas belum mencukupi dan kami berdua belum lama hot spot-an. Tiba-tiba kami disuruh pulang, karena sekolah akan digunakan untuk suatu hal yang penting. Kejadian ini membuat kami untuk menyelesaikan tugas di warnet.
Warnet milik pak Aris yang kami tuju, sayang sekali sudah penuh. Namun kata pemiliknya sebentar lagi ada yang kosong. Sehingga kami menunggu, karena ada salah satu komputer yang rusak dan aku membawa laptop maka aku menggunakan kabel konektor. Satu setengah jam browsing dan membuka jejarsos, aku memutuskan untuk menyudahinya.
Ketika akan menyabut kabel konektor, aku terkejut sesuatu yang mengalihkan duniaku. #Afgan banget. “Ya Allah, ganteng banget.” Kataku dalam hati. Setelah itu aku membayar pemakaianku, di sinilah aku dan pangeran Justinsyah Reza sempat berpandangan. Itulah sebutan yang aku berikan padanya.
“Berapa, Bu??” tanyaku bebarengan dengan pangeran JR.
“Rp 5.000,- mba, lalu mas-nya Rp 7000,-“ kata pemilik warnet
“Ini, Bu” kata kami, sekali lagi bersama-sama mengucapkannya
“Mas, mas ini kunci-nya ketinggalan.” Kata anak pemilik warnet
“Oh iya, makasih dhe.” Kata pangeran JR.
“Wahh, saking pengen barengan bayar kunci motor pangeran JR-ku ketinggalan” kataku dalam hati dan lalu berbisik ke Linda. Setelah itu pangeran JR tersenyum dan pergi meninggalkan warnet. Aku menuju keluar warnet, tapi Linda melarangku. “Kapan aku bisa ketemu pangeran JR??”
Aku memberikan sebutan PANGERAN JUSTINSYAH REZA alasannya karena :
1. Pangeran = dia itu ganteng layaknya pangeran, (di mataku mirip Justin Bieber) Hahah
2. Justin_ = sebelum aku ke warnet, aku lihat infotainment tentang Justin Bieber
3. _syah Reza = aku fan’s-nya Afgansyah Reza dan semalam aku lihat perform-nya di tv